Pernahkan Anda bertanya, kenapa kita dapat tahu banyak hal selama kita hidup. Sebut saja Anda dapat tahu banyak nama-nama benda yang ada di sekitar Anda.
Dapat mengenal banyak orang. Dapat bekerjasama dengan orang lain, mengerti sesuatu hanya dengan melihat simbol atau gambarnya saja, lalu mungkin saja Anda telah membuat suatu perubahan baik sedikit atau banyak dengan ide atau gagasan yang Anda miliki.
Awalnya hanya Anda yang tahu atau mengerti, kemudian Anda share atau bagi dengan orang lain, dan mereka pun menerima juga mengerti maksud Anda, lalu melakukan sesuatu bersama. Ternyata hal tersebut dapat terjadi karena adanya komunikasi. Anda telah melakukan komunikasi, dan akhirnya menghasilkan sesuatu dari komunikasi itu. Itulah pentingnya berkomunikasi.
Anda berkomunikasi mungkin karena ada sesuatu yang ingin Anda ketahui atau Anda memiliki sesuatu yang ingin Anda bagi dengan orang lain. Mengingat keterbatasan kita untuk dapat mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication yang menurutKamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak.
Definisi ilmu komunikasi menurut beberapa ahli dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, salah satunya Berelson dan Stainer, 1964 mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain menggunakan simbol-simbol, seperti kata-kata, gambar, angka, dan lain-lain.
Intinya, setiap komunikasi ingin membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Pesan berupa lambang atau simbol yang menjalankan ide atau gagasan, perasaan, sikap, tindakan dan praktik, dapat berbentuk lisan, tulisan, gambar, angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku, dan lain-lain.
Contoh Komunikasi
Ada dua macam jenis komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi berupa kata-kata atau bahasa. Seiring perkembangannya, komunikasi verbal menjadi komunikasi yang sering dilakukan manusia.
Namun demikian, tidak semua hal dapat dikomunikasikan dengan hanya menggunakan bahasa verbal. Di sinilah diperlukan komunikasi nonverbal yang merupakan komunikasi berupa lambang atau simbol
Berikut ini beberapa contoh komunikasi verbal.
• Melakukan percakapan secara langsung bertatap muka.
• Mendengarkan berita atau cerita, baik secara langsung ataupun melalui media.
• Melakukan panggilan lewat telepon.
• Interaksi guru atau dosen dengan murid atau mahasiswa saat mengajar.
• Aktivitas jual beli, antara penjual dan pembeli.
Adapun contoh komunikasi nonverbal adalah di bawah ini.
• Bahasa tubuh, seperti bersalaman, sentuhan, anggukan kepala, dll.
• Ekspresi wajah, seperti senyum, tertawa, mengkerut, dll.
• Simbol-simbol atau lambang-lambang, seperti pakaian seragam yang menunjukkan identitas si pemakai.
Persepsi Inti Komunikasi
Komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dari apa yang disebut persepsi, yang merupakan inti dari komunikasi. Hal tersebut menggambarkan definisi ilmu komunikasi.
Menurut Kenneth A Sereno dan Edward M Bonaken dalam buku IImu Komunikasi, persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.
Persepsi juga mempunyai arti proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, di mana proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
Persepsi disebut inti dari komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin dapat berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
Ada dua macam persepsi manusia, yaitu persepsi internal dan eksternal. Atau lebih sederhananya yaitu persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik dan persepsi terhadap manusia.
Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan kompleks, mengingat manusia memiliki sifat dinamis. Persepsi meliputi penglihatan melalui pengindraan, yaitu indra peraba, indra penglihat, indra pencium, indra pengecap, dan indra pendengar.
Praktiknya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda, karenanya atensi (perhatian) setiap orang berbeda terhadap sesuatu yang harus diresponnya berbeda-beda.
Tips Berkomunikasi dengan Baik dan Efektif
• Pastikan dengan baik apa yang akan Anda komunikasikan.
• Kontrol gerakan tubuh Anda.
• Perhatikan siapa yang akan Anda ajak untuk berkomunikasi.
• Pilih bahasa atau simbol yang baik untuk pesan yang akan Anda sampaikan. Pilihlah bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara atau audiens Anda. Jika menggunakan simbol, pilih simbol yang jelas dan tepat untuk pesan yang ingin Anda sampaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar